Rabu, 24 April 2013

Wanita Inspiratifku Tak Hanya Satu


Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu ketiga.
.
Ya, bukan hanya satu. Ada beberapa wanita yang menginspirasiku.

ibuku dimasa tua
Wanita pertama, kakinya telah layuh, meski belum lumpuh. Kulitnya putih pucat dan banyak keriput. Bintik hitam telah bertebaran di mana-mana. Rambutnya tipis dan berwarna putih keperakan membingkai wajahnya yang mengusang. Kecantikannya telah lapuk dimakan jaman. Beliau bukan wanita terkenal yang menginspirasi orang banyak. Bukan hartawan yang dermawan. Beliau hanya wanita sederhana yang melahirkan aku dan keenam kakakku.
Ibuku. Pantas dan wajar sajalah adanya bila seorang anak mengidolakan ibunya. Seperti apapun juga, dimana pun juga. Sangat wajar seorang anak menyayangi ibunya. Tapi ibuku menginspirasiku menjadi full time mother justru karena dia adalah wanita bekerja. Ya, ibuku adalah wanita inspiratif pertamaku


Ibuku masa muda
Ibuku adalah perawat disebuah institusi rumah sakit daerah. Terkadang beliau masuk siang, terkadang pula masuk malam. Saat libur, beliau dedikasikan waktunya untuk keluarga, dan bergaul sedikit bersama tetangga. Ah, bukan. Alhamdulillah ibuku bukan type rumpiers yang bergaulnya untuk berghibah. Beliau bergaul insyaallah dengan cara yang baik. Menjadi pengurus PKK rukun tetangga wilayah rumah kami. Dengan sebagian pengetahuannya sebagai perawat, membaginya bagaimana hidup sehat, bagaimana membuat makanan sehat, atau bagaimana mengatasi sakit melalui P3K di rumah. Beliau juga aktif di pengajian ibu-ibu lingkungan RT dan mengikuti organisasi Aisyiyah Magelang.

Hobi ibuku selayaknya hobi ibu-ibu pada jamannya. Merajut, mengkristik, menyulam, menjahit, memasak, membuat aneka kue dan camilan. Ah, itu juga hobi selayaknya ibu jaman sekarang ya. Hehehe… hasilnya, baju lebaranku, atau kakakku adalah jahitan ibu.

Aksesoris rumah dari yang nempel permukaan vertikal hingga horizontal, buatan ibuku. Aksesoris rumah itu antara lain, kristik aneka rupa yang menyerupai lukisan yang menempel di dinding, menempel di bantalan kursi, atau sulaman yang menghiasi bantal serta seprei, menghiasi baju-baju kami. Rajutan taplak meja dari meja kotak kecil di sudut ruang tamu, hingga meja besar tempat kami makan. Pula tas cantik rajutan ibuku sendiri yang mengantarkan kondangan. Bahkan bonekaku, berupa boneka gajah adalah boneka perca cantik buatan ibuku.

Jajanan harian dari sekedar pisang goreng, atau getuk susu, adalah buatan ibuku. Kue lebaran nastar, kastengel, wajik bandung, dodol tape, kue satu atau koya kacang hijau, juga buatan ibuku. Dan masakan ibuku, jangan ditanya enaknya. Enak kalo aku bilang. Terbukti bukan hanya pada omongan anaknya. Tetangga kami, sering mendaulatnya sebagai “the chef” di acara hajatan apa saja di kampungku. Membuat ayam ingkung, capcay jawa yang ada bakwan tepungnya, mie goreng, tumis special, sup pengantin, gado-gado, sate, gulai, tongseng, brongkos, bakso, somay, kolak, gudek, sambel goreng, hampir apa saja. Termasuk cake jenis bolu/pound cake yang dulu tenar di kampungku. Bolu marmer yang harum aroma vanilla beradu dengan aroma cokelat. Jaman dulu, ibuku mengocok adonan dengan whisk berulir/per. Dan saat aku masih kecil membayangkan ingin memiliki whisk per berukuran besar untuk mainan lompat2.^_^

Ya, aku pernah merasakan “kehilangan” ibuku disaat aku kecil karena ibuku bekerja. Memang ada saat-saat aku ingin beliau selalu ada disampingku saat aku membutuhkannya. Terutama saat aku sebagai anak kecil sedang ketakutan, yang kutemuka ada disisiku hanya emak pengasuhku. Hingga rasanya aku makin sayang pada emak pengasuhku. Saat emak pengasuhku meninggal dunia, sedih rasanya. Hingga aku pun menangis tanpa segan. Dan aku baru tahu saat itu, ternyata ibuku cemburu akan sayangnya aku pada pengasuhku. Aku tak seperti itu. Aku tak ingin anak-anakku kehilangan aku yang ditelan pekerjaan disaat mereka pada masa sangat membutuhkan seorang ibu. Dan suamiku setuju, aku resign saat kehamilanku menginjak bulan ke 6.

buku tulisan mbak Niar
Bukan hal mudah, beradaptasi dari wanita bekerja menjadi ibu rumah tangga. Tapi alhamdulillah seiring waktu, aku bisa.

Tulisan ini bukan menentang atau wujud ketidak-setujuan pada wanita bekerja. Karena bekerja di mana saja adalah pilihan masing-masing. Pada masing-masing pribadi, ada masing-masing alasan dan pertimbangan. Ada perjuangan-perjuangan juga. Ada cita-cita yang lebih besar dari sekedar ego pribadi sepertiku dan sebagainya. Aku ingin seperti ibuku yang terampil apa saja, namun tetap bisa mendampingi anak-anakku.

Wanita inspiratif kedua bagiku adalah, temanku sendiri. Mbak Mugniar Marakarma. Aku akrab menyapanya mbak Niar. Wanita cantik berjilbab ini adalah seorang penulis, yang juga merupakan blogger. Wanita ini menginspirasiku untuk menebar manfaat pada jangkauan lebih luas melalui dunia cetak, maupun dunia maya. Sungguh, bertatap muka saja aku belum pernah. Tapi dia tak segan membagi ilmunya.

mbak Shabrina dan salah satu  bukunya
Pada diriku, aku ingin menebar manfaat dari rumah melalui blog. Aku belajar menjadi blogger untuk menebar sebagian ilmu yang aku tahu. Dan semoga manfaat dapat tertuai dari membaca blogku.aamiin.

Wanita inspiratif ketiga adalah mbak Shabrina. Wanita mungil yang memiliki profesi sebagai penulis dan ibu rumah tangga ini berhati cantik. Aku ingin menirunya. Memiliki buku yang memuat tulisan dengan diksi-diksi indah, yang tak hanya menebar kata-kata dalam bukunya, namun juga mengunggah hikmah agar bisa dipetik pembaca. Buku yang dia tulis memperkaya hati.


Mbak Rini pengusaha bakery rumahan
Wanita inspiratif keempat adalah mbak Rini. Wanita ini lulusan teknik kimia UGM.  Seorang ibu rumah tangga yang juga merupakan pengusaha bakery rumahan. Kegigihannya belajar baking secara otodidak membuahkan hasil yang manis. Karya-karya cakenya yang tak sekedar enak, namun juga cantik, serta kerja kerasnya membuat satu lapangan usaha sendiri di rumah. Aku ingin memiliki usaha serupa.

Semoga, satu per satu cita-citaku dapat terwujud nanti.aamiin.



17 komentar:

  1. woow ibunya mbak Anik pinter memanage waktu, like daughter like mother rupanya :).
    Dan mbak Anik adalah salah satu wanita inspiratif saya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah mbak.aku sih msh jauh dr sosok ibuku.mau nyontek beliau.sebagian.:D

      Hapus
  2. Ibunya cantiiiik :-) ,mbak anik juga:-)

    BalasHapus
  3. Msh paragraf awal udah nangis aku, mbk. Almh ibuku jg perawat. Dia hebat, dan Allah memanggilnya terlalu cepat. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. peluk mbak wiek.ibu pernah kena stroke dan koma 10 hari.pernah baca di naskah audisi menunggui org sakit kan ya.

      semoga ibu mbak wiek diberi tempat tenang lagi terang di alam kuburnya.aamiin

      Hapus
  4. aaih wanita inspiratif kita banyak yg sama mba anik. Aku baru mau nulis tentang ,mba Shabrina, tp ntar dulu tak pikir2, takut kalo nulisnya ga bagus :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ntar aku colekin ya mbak kalo postingan udah jadi.bumil sehat kan?udah mulai cuti ya?

      Hapus
  5. baca tulisan bunda Anik jadi minder [hiks]
    ibuku bukan siapa-siapa tapi dia segalanya bagiku.
    anugerah terindah lahir dari rahim beliau @_@

    BalasHapus
    Balasan
    1. mbak yun, tulisan mbak yun cakep juga.aku msh belajar.:D

      Hapus
  6. ng... tante, aku cuma mau bilang kalau aku juga mau dog, blog nya kaya mba Anik. ada foto juga... oh iya, ko tante dan mamah di members nya ada blog sendiri? dan kata mamah orang yang lain juga begitu? ko bisa? gimana caranya?
    sama itu, kan, kalo masih loading blog tante belakang nya warna biru apa ungu gitu. kalo blog-ku dan blog mamah ko warna nya hitam? aku pengen kaya tante juga dong latar belakang nya berwarna (selain hitam)kalo bisa warna ungu ya....
    poko nya di renovasi blog nya pengen kaya kak Laksita. tau gak, tante? nama blog-nya PENA AJAIBKu pleas!

    BalasHapus
    Balasan
    1. insyaallah ya kak nad.insyaallah.semoga sukses selalu buat kak nad.aamiin

      Hapus
  7. beuh, keren deh! ibu nya tante Anik! serba bisa! pasti, sekalian, ngrit duit/uang. ya, kan? ya, kan?
    hahahahaha..... :D

    BalasHapus
  8. tante, doakan aku, ya? semoga besok ulanganku lancar. karrena besok aku ulangan IPA dan Bahasa Inggris.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya ampun.. kak nadia.. maaf ya.. lama tante vakum ngeblog. jadi gini deh. sehat, cerdas sukses selalu ya kak

      Hapus