Resolusi? Ah, sepertinya tak pernah mematok aku harus
menggapai apa. Hidupku lebih condong go with the flow. Mengalir saja mengikuti
aliran. Tapi sebenarnya nggak ngalir-ngalir banget sih. Ada beberapa bagian yang aku merencanakannya,
mematok untuk menggapainya. Tapi jangka waktunya memang kecenderunganya lebih
dari satu tahun.
Memiliki rumah sendiri merupakan resolusi jangka panjang
kami sekeluarga. Rasanya sayang sekali mengeluarkan uang untuk kontrak rumah di
Jakarta ini.
Sewa per bulannya hampir setara dengan cicilan rumah sederhana. Akan tetapi
membeli rumah pun, bukan perkara mudah. Dari down payment, lokasi yang baik,
serta model yang diinginkan merupakan semacam “hambatan” bagi kami.
Suatu hari, alhamdulillah kami telah mengumpulkan down
payment yang cukup untuk membeli sebuah rumah munggil. Kemudian, dimulailah
pencarian kami. Satu situs jual beli rumah ke situs lain. Hingga kemudian kami
menemukan sebuah rumah berukuran cukup untuk keluarga kecil kami. Ada 2 kamar berukuran
sedang serta satu kamar berukuran kecil. Lokasinya kata pemiliknya cukup aman,
baik dari tindak kejahatan, maupun dari banjir. Air tanah di lokasi inipun
masih bagus. Akan tetapi transport hanya dapat ditempuh dengan kendaraan
pribadi dan ojek. Alat transport masal masih jauh dari rumah itu. Ngojek dulu,
baru naik angkot. Tapi mungkin rumah itu belum rejeki kami. Kami terkena
musibah. Warnet kami dibobol maling. 12 flat monitor 19 incinya digasak maling.
8 CPUnya juga. Akhirnya, kami merelakan down payment yang semestinya untuk membeli
rumah, kami gunakan sebagian untuk membeli CPU serta monitor baru, memasang
kamera pengaman, menambah pintu pengaman, dan membeli asuransi keamanan. Kami
juga membayar tenaga pengamanan. Untuk sementara, rumah mengontrak lagi, dan
kembali kami mengumpulkan rupiah demi rupiah untuk down payment.
Hingga suatu hari, Allah memeluk mimpi kami. Kebetulan
pemilik rumah kontrakan kami sedang merintis usaha sebagai pengembang
perumahan. Salah satu lokasinya tak begitu jauh dari rumah kontrakan kami. Saat
kami melihat lokasinya, kami merasa cocok. Insyaallah bebas banjir, dan
keamanan relative bagus. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Saat itu down payment
telah mencukupi, kami lakukan akad jual beli. Dan pada tahun 2010, kami
memiliki rumah kami sendiri, meski masih rumah cicilan.
Mimpi kami yang lain adalah memiliki anak ke dua. Ola atau
Naura Nasution , anak pertama kami, saat itu telah berumur 3 tahun lebih. Kami
merasa sudah cukup waktu untuk memiliki anak ke dua. Saya mulai melepaskan alat
kontrasepsi IUD dan berikhtiar agar dikaruniakan kepada kami, bayi yang sehat lahir serta batin. Tapi
ternyata Allah masih memberikan waktu kepada kami untuk lebih memahami arti
sabar. Aku belum juga hamil. Perutku justru timbul benjolan yang teraba tangan.
Setiap datang bulan, aku selalu mengeluh kesakitan yang amat sangat. Makin
hari, benjolan itu semakin membesar. Kurang lebih setahun setelah aku merasakan
benjolan itu, akhirnya aku dioperasi. Ternyata saat itu aku mengidap
endometriosis eksternal. Hal itu terdeteksi, setelah selesai operasi, benjolan
yang besarnya hampir sebesar bola tennis diuji patologis.
Alhamdulillah, tak lama setelah recovery dari tindakan
operasi tumor tersebut, aku dinyatakan hamil. Bahagianya kami. Hari digenapi
minggu, dan minggu digenapi bulan, aku jalani kehamilan itu dengan bahagia.
Meski ada pula sedikit rasa menderita, namun derita yang menurutku masih wajar
adanya. Morning sick yang tak mengenal waktu, bukan hanya pagi hari saja.
Apalagi aku memang mengidap penyakit maag. Maka sepanjang hari hampir selama 4
bulan aku muntah-muntah dan susah makan. Aku hanya mau makan nasi dengan
perkedel dari fast food waralaba tertentu dan minum hazelnut float. Itu saja
kemauanku. Hanya sesekali saja aku mau mencicipi drumstick originalnya. Susu
ibu hamil yang pada masa kehamilan pertama aku doyan pun, kali ini tak
tersentuh. Setiap kali makan makanan berupa produk susu beserta turunannya
seperti ice cream, keju, yoghurt, aku selalu muntah. Hingga akhirnya pada 6
September 2012 kemarin, lahirlah putri ke dua kami, Keenan Nasution. Bayi mungil
yang sehat, cantik, dengan sorot mata bening yang insyaallah cerdas.
Memiliki alat transportasi sendiri juga merupakan mimpi
kami. Saat anak kami masih satu, kami masih merasa cukup memiliki motor yang
alhamdulillah dapat diandalkan. Selain menjadi alat transportasi suamiku menuju
tempat kerja. Tapi semenjak anggota keluarga kami bertambah satu, kami
memerlukan alat transportasi lain berupa mobil yang mampu menampung kami
sekeluarga.
Sebenarnya hal ini telah lama kami idamkan. Kami pun telah
menyiapkan dananya tersendiri sejak lama. Akan tetapi karena dahulu belum
merasa memerlukan, kami masih menahan diri. Hingga akhirnya saat Keenan lahir,
akhirnya kami berburu mobil yang sesuai dengan budget uang kami. Alhamdulillah,
akhirnya kesampaian juga.
Untuk tahun depan, aku sangat ingin bisa menulis sebuah
novel. Tak perlu terlalu muluk hingga diterbitkan penerbit mayor. Karena aku
tahu, menulis sebuah novel itu sendiri perlu kerja keras dan kedisiplinan yang
tinggi. Bismillah.
Demikianlah resolusi kami. Ini resolusiku, share dongresolusimu
Tulisan ini diikutsertakan dalam give away yang
diselenggarakan oleh : http://windiland.blogspot.com/2012/12/giveaway-windiland.html
mba aku suka sekali dengan kata "Allah memeluk mimpi kami". satu persatu dikabulkan pada waktunya ya mba. Semoga aku juga segera bisa merasakan yg kau rasakan mba. punya bayi kecil kayak Ola dan Keenan. aamiin.
BalasHapusbtw endometriosis eksternal itu gejalanya ap mba. Bagus tuh mba dibuat tulisan, biar yg lain ngerti itu apaan. Tapi alhamdulillah udah sembuh.
makasi mba Anik udah ikut serta GA ku #kecup mamah ola :)
semoga kehamilan mbak windi lancar,dimudahkan sehat selalu dan saat kelahiran semua dimudahkan,dilancarkan,semua sehat selamat tak kurang suatu apa.aamiin.
Hapusiya mbak windi, insyaallah ntar deh kuceritakan sebagian di blog ini entry terpisah. endometriosis sendiri ganggu kinerja rahim.dan menurut dokter obsgyn yg membaca hasil test patologisnya kaget juga.karena kasus endometriosis eksternal jarang terjadi.
makasih ya mbak windi.:D
Aku selalu gemas liat foto2nya keenan...lucu2 dan ngegemesin semua ih... Uuhh..pingin nyubit.
BalasHapusbtw, alhamdulillah ya satu demi satu terwujud keinginannya...semoga seterusnya. Aamiin.
iya mbak.alhamdulillah. aamiin. belajar menerima jalan kehidupan, aku masih belajar memahami sesuatu yang terlihat sebagai bencana, halangan atau hambatan sebagai suatu rencana Allah memberikan sesuatu yang lebih baik.
Hapussubhanallah ya, sesuatu banget indahnya doa2 itu
BalasHapusiya mbak naqi. alhamdulillah sering dikasi "lihat" sama Allah. setiap setelah kejadian sesuatu yg "gak enak" ternyata dibaliknya karena Allah akan memberi sesuatu yg lebih baik.insyaallah.berprasangka baik saja.:D
HapusSubhanllah. Luar biasa mbak Anik.
BalasHapusSemoga apa yang diinginkan di waktu yang akan datang, akan dikabulkan
alhamdulillah.aamiin.makasih doanya yg indah sekali mbak elyn.:D
Hapussubhanallah......perjalanan hidup ya, kita tak pernah tau kapan mimpi kita terwujud. semoga kedepannya semua makin dimudahkan ya mba....
BalasHapusiya mbak.aamiin.semoga demikian juga dengan mbak sarah.aamiih
Hapusterharu bacanya mba... subhanallah.. jadi mikirin resolusi tahun depan
BalasHapusmakasih mbak. ikutin give away ini, aku juga mulai pengen mematok resolusi jangka pendek,emm..setahunan gitu.mungkin bukan yg muluk2 dulu.:D
HapusAlhamdulillah mbak, bisa mewujudkan semua mimpi, mudah2an mimpi berikutnya juga terwujud mbak :)
BalasHapussalam kenal; :)
salam kenal juga mbak sri.iya mbak, alhamdulillah. aamiin.semoga demikian juga dengan mbak sri.aamiin
Hapusmenulis novel? toss dulu mbak..
BalasHapustapi benar memang, kalau menulis novel butuh keteguhan hati dan disiplin :)
toss..xixixi...lagi belajar nih.alhamdulillah punya beberapa sifu yg mau menularkan ilmunya.jadi..ceritanya praktikum.hehehe... belum mematok untuk terbit.sementara waktu, hanya ingin mengukur seberapa kuat nafasku dalam menulis.:) makasih kunjungannya ya mama arkananta.
Hapusperjalanan yang menakjubkan mbak.. smoga bs mewujudkan mimpi selanjutnya ya :)
BalasHapusaku berguru padamu mbak binta.mohon bimbingannya.*ngangkat mbak binta jadi sifu.:D
Hapussemoga cita2nya ingin membuat novel terwujud ya mbak.. :)
BalasHapusaamiin.makasih doanya mbak myra.semoga demikian juga cita2 mbak myra dapat terwujud.aamiin
HapusNaura lucu bangeeet!!! hehe... *salam kenal mbak. ;p
BalasHapus