Sedari kecil, aku mencintai segala sesuatu yang berbau art.
Utamanya visual art, dan terbukti pada psikotest dengan hasil menonjol pada
kemampuan jenis kecerdasan spasial. Sebuah kecerdasan yang sangat erat
kaitannya dengan kreativitas artistic yang mampu mewujudkan gambaran dalam
imajinasi/pikiran dalam otaknya, dan menuangkannya ke dalam bentuk gambar dua dimensi, atau bentuk 3 dimensinya.
Proses digital editing dan hasilnya |
Aku kecil, memang lumayan dekat dengan visual art. Ibuku, meski seorang ibu rumah tangga bekerja, namun beliau tetaplah seorang ibu dengan kecondongan ibu rumahan. Beliau dengan kemampuan kreativitasnya, selain bekerja sebagai seorang perawat di sebuah institusi kesehatan, tetap tak pernah meninggalkan rumah sebagai basenya dalam kehidupan. Rumah bagi ibu adalah ajang kreativitasnya yang meluap yang beliau tuangkan dalam bentuk ketrampilan terapan seperti kristik, rajut, sulam, dan jahit. Dalam hal jahit-menjahit, beliau menuangkan design baju untuk anak-anaknya dan mewujudkan dalam bentuk baju atau gaun-gaun lucu untuk anak-anak perempuannya.
Sepertinya, luapan artistik itu meluber pada anak-anaknya.
Seperti pada kakak saya yang ketiga dari tujuh bersaudara, yang akhirnya
memilih jurusan pendidikan seni rupa. Hal-hal seperti itulah yang akrab
denganku yang makin mengokohkanku dengan visual art atau seni rupa. Bergaul dengan dunia
lukisan dan patung, baik realistik maupun abstrak adalah hal yang lumrah
bagiku. Belum sekolah pun, aku telah dapat menuangkan imajinasiku dalam bentuk
gambar yang sudah mampu ditangkap sebagai karya artistik oleh orang dewasa
sekitarku.
Ternyata kemampuan artistik ini merupakan sebuah gift,
sebuah anugrah Tuhan yang sangat bermanfaat. Saat masih mengenyam pendidikan
sekolah menengah atas, aku mendapatkan pekerjaan sederhana. Mendekorasi sebuah
taman kanak-kanak dengan gambar-gambar lucu khas kanak-kanak dengan bayaran
lumayan untuk ukuranku saat itu. Terkadang membuat banner yang saat itu baru
bisa dikerjakan secara manual karena computer pun saat itu masih berbasis
operasi DOS dan aku hanya mengenal program basic. Alhamdulillah.
Kecintaanku pada seni rupa yang meluap-luap, aku lampiaskan
pada pelajaran seni rupa di sekolah. Bila ada tugas mengumpulkan gambar, baik
dengan media pensil warna, krayon, cat air hingga cat minyak, pasti aku tak
hanya mengumpulkan satu. Paling tidak aku mengumpulkan dua. Begitupun tugas
rekreasi bentuk tiga dimensi berupa patung, baik dengan media clay tanah liat,
ataupun pahatan kayu lunak dan umbi-umbian. Aku bersyukur sekolahku memiliki
guru seni rupa yang kreatif, yang mampu mengapresiasi kemampuan seni rupaku dan
memberikan penghargaan berupa nilai yang bagus. Jadi bangga rasanya. Hingga
akhirnya aku ingin memilih jurusan arsitektur bila nanti aku kuliah.
Tapi ternyata impianku untuk kuliah di jurusan arsitektur
terpaksa kandas oleh biaya yang tak mampu dijangkau oleh orang tuaku yang hanya
sepasang pegawai negeri sipil yang saat aku lulus sekolah menengah ataspun
telah pensiun. Bapakku menganjurkan aku memilih jurusan akuntansi atas saran
sepupuku yang seorang akuntan. Akhirnya, aku kuliah di jurusan akuntansi. Aku
tak menyesali itu. Mungkin itu adalah pilihan terbaik untuk saat itu. Namun,
tetap saja jiwa kreatif di dalam diriku ini tak pernah bisa terbendung. Aku
tetap menuangkannya dalam bentuk gambar lukisan cat poster untuk kujadikan
kartu lebaran yang aku jual di saat mendekati lebaran yang pada jaman itu masih
sangat marak berkirim kartu lebaran. Selain itu, aku juga ikut aktif dalam
mendekorasi acara kajian keputrian kampus, serta mengikuti lomba rancang busana
di kampus dan alhamdulillah mampu menduduki tempat sebagai juara pertama.
Setelah mulai bekerja pun, tak pernah aku berhenti
berkreasi. Menuangkan imajinasi atas rancangan baju, baik pada bajuku ataupun
pada baju teman sekantorku. Terkadang, aku juga masih sesekali melukis dengan
media cat air ataupun dengan media pensil.
Saat mulai bekerja itu juga, aku mulai mengenal beberapa
program komputer yang berkaitan dengan seni rupa. Utamanya adobe photoshop
serta corel draw. Aku tak pernah belajar secara formal, aku pelajari secara
otodidak/mandiri.
Hingga kini, saat aku telah resign dari pekerjaan kantor
pun, aku masih dekat dengan seni rupa/visual art. Aku terapkan sebagai ibu
rumah tangga dalam mendekorasi rumah, ataupun dalam digital art. Memberikan
efek photo yang lebih dramatis, mengutak-atik photo anakku agar bisa bergaun
princess atau membuat WPAP (Wedha Pop Art Portrait, sebuah aliran pop art yang
di perkenalkan oleh bapak Wedha Abdul Rasyid, dan hebatnya lagi, beliau adalah
orang Indonesia). Sering kali teman-temanku meminta tolong untuk mengolah
digital photo mereka, dan aku bersyukur dengan anugrah ini teman-teman
menghadiahkan buku-buku hasil karya mereka sebagai imbalan atas olah digitalku.
Terkadang, beberapa temanku juga minta untuk dibuatkan design logo wira usaha
mereka, dengan imbalan yang lumayan. Memang sih, aku belum mengkhususkan diri
untuk membuka usaha di bidang ini. Karena saat itu konsentrasiku masih pada
anakku balita dan calon adiknya yang saat ini masih dalam perut.
Untuk urusan interface serta wireless connection pun handal.
Dilengkapi HD web camera powered by "Exmor for PC" (Resolution: 1280
x 1024, Effective Pixels: 1.31 Mega pixels)
saat dibutuhkan untuk ber-skype, atau chat dengan webcam, ataupun narsis,
ataupun instant capture untuk keperluan gambar dadakan. Baterynya pun tahan
lama, bisa bertahan hingga 5 jam. Dan selagi mengeksekusi gambar, bisa dihibur
dengan lagu-lagu bersuara bening serta keras dari speakernya yang didukung audio
bertehnologi Dolby® Home Theater® v4, "Clear Phase",
"xLOUD". Keren banget.
Soal varian warna, tak pusing aku memilih. Tapi sepertinya aku paling suka dengan warna silver dengan garis ungu yang inspiratif. Cocok dengan pribadiku yang cool dan kreatif. Seperti ada aura imajinatif yang full magical. Memberikan dorongan munculnya energi kreatif bagi karya-karyaku.
Aih, ingin sekali rasanya memiliki komputer jenis ini. Sementara, menabung dululah, menyisihkan sebagian penghematan uang
belanja. Semoga suatu hari aku bisa memilikinya.
Depok, 5 Agustus 2012
qiqiqiq... wis gpp mbak.. lumayan bisa baca coretanmu lagi ^^
BalasHapusiya mbak binta.dirimu jg posting aja ya.tapi tanpa embel2 iklan itu.xixixi...siapa tau kelak Allah mengabulkan keinginan kita punya laptop canggih dengan spec seperti itu.:D
Hapusya ampunn cantiknyaaa bumil ni. insyaallah ada rezeki lagi mbak.
BalasHapusiya mbak ikha, belum rejeki.jd sabar2 aja.karena sabar itu unlimited.:D
HapusNdak apa mbak Anik, mana tau ada lomba blog lagi yang memperebutkan notebook, jadi gak harus nulis lagi.
BalasHapusKagum dengan semangat mbak Anik :)
makasih suntikan semangatnya mbak elyn.makasih udah mau nengokin lagi this humble blog.hug mbak elyn tight.^_^
Hapushehehehe...percayalah mba anik rasa legaaa dihatinya lebih terasa, dibanding aku yg sdh gerabak gerubuk diserang getar&lega lalu ambruk lagi hny krn ga teliti&buru2...cuma salah nulis URL
BalasHapussoal menang kalah itu takdir lomba tp soal teledor...menyakitkan hehehhe
gpp yo blog kan jd hidup&rame
yang paling melegakan dihibur dengan elusan tulus dan penuh kasih sayang(ga pake napsu lho mbak.lha udah imsyak.wkwkwk) oleh suamiku tercintahhhh....dalam hatiku langsung 'ya sudahlah...wong durung rejeki.xixixi...bener mbak.itung2 ngisi blog.sayang kalo hasil mikir(meski muk mak brubut) dihapus begitu ajah.^_^.ayooo kita cemungudh eaaaa
Hapuswah saya pengen bgt tuh belajar pop art.. harus punya bukunya nih kayaknya.. ^^
BalasHapusbelajar di situs wpap aja mbak.gretongan murmer:D
HapusDuuuuh... mama ola cantik sekali deeeh
BalasHapusprikitiw...cantikan mama sidsmaile :D
HapusPernah bikin karikatur mbak? Kalo njenengan berminat, saya ada tutorial singkat bikin karikatur model vexel. Pakai Photoshop dan Corel. Siapa tahu bisa jadi inspirasi bisnis buat mbaknya. Monggo silahkan mampir. Sekalian kritik dan sarannya. Soalnya baru coba-coba bikin tutorial. Terima kasih. Salam Corel.
BalasHapus