ISTRI SHOLEHAH

Jadi ingat lagi haji Rhoma. Lyric-nya gini nih
"Setiap keindahan perhiasan dunia, Hanya isteri salehah perhiasan terindah
Setiap keindahan yang tampak oleh mata. Itulah perhiasan, perhiasan dunia
Namun yang paling indah di antara semua Hanya isteri salehah, isteri yang salehah
Setiap keindahan perhiasan dunia Hanya isteri salehah perhiasan terindah
Hanya isteri yang beriman Bisa dijadikan teman Dalam tiap kesusahan
Selalu jadi hiburan Hanya isteri yang salehah Yang punya cinta sejati
Yang akan tetap setia Dari hidup sampai mati Bahkan sampai hidup lagi"

Eh... Tapi suwer terkewer-kewer. Saya bukan fans haji Rhoma. Itu lagu di atas juga saya gak bisa nyanyiinnya. Cuma pernah dengar sepenggal dan ingat yg "perhiasan... Dunia... Hanya istrii.. Shaleha...".   Dan kayaknya haji Rhoma terinspirasi dari hadist yang diriwayatkan oleh HR Muslim

"Dunia ini adalah perhiasan dan seindah-indahnya perhiasan dunia adalah wanita sholehah."

Seperti apa sih istri sholehah? Waduh... Secara panjang lebar mah... Aku masih jauhhh... Banget ilmunya untuk menjabarkan apa itu istri sholeha. Ya... Contohnya sih kurang lebih seperti yang mulia Sayyida Khadijah. Kalau kalian mau mengenal lebih dekat bagaimana Sayyida Khadijah, bisa baca buku mbak Vina dan mbak Mughniar. Insyaallah banyak memberikan gambaran seorang istri sholehah. Sangat bagus buat dicontoh, diterapkan sehari-hari.

Saya? Masih jauhhh... Dari Sayyida Khadija. Tapi insyaallah berusaha terus, belajar terus menjadi istri sholehah. Apa aja sih yang saya usahakan?Menjaga Aurat dengan berhijab, dan menjaga pandangan. Terus terang, saya lagi belajar berhijab secara syar'i. Dulu sebelum menikah saya masih sekedar berkerudung. Baju masih ketat berupa kemeja atau kaos yang menempel di badan. Kerudung mungil yang sekedarnya menutup kepala. Serta dipadankan celana panjang. Lalu perlahan-lahan suami saya membimbing saya agar merubah tampilan yang ala kadarnya menuju lebih baik. Belajar dan teruss.. Belajar.

Menjaga ibadah sholat lima waktu. Eh.. Itu sih wajib ya... Bukan cuma untuk istri sholehah. Anak sholeh ataupun sholeha, serta suami sholeh juga wajib menjaga keberlangsungan sholat lima waktunya. Tapi ya emang bener kan ya. Menjaga sholat lima waktu itu bagian dari ciri istri sholeha. Sekarang masih berusaha sholat di awal waktu. Eh... Belum sholat isya. Ntar dulu. Sholat dulu. Ntar saya sambung lagi nulisnya.

Ini udah selang 2 jam-an kira2. Btw, tadi sampai menjaga sholat 5 waktu ya. O,iya. Usaha yang lain yaitu puasa. Utamanya ramadhan. Sesekali puasa sunah. Iya nih sekarang nggak sering puasa sunah. Selain stok puasa menipis.. Efeknya lemak juga menebal. Eitsss... Puasa sunah niatnya apa nih? Insyaallah lillahitalla. Lemak berkurang itu bonus langsungnya mungkin. Hehehe.. Sok teu banget ya aku. Astaghfirullah...

Usaha lain dalam belajar jadi istri sholehah adalah menjaga amanah suami. Amanahnya apa aja? Secara umum sih menjaga dan merawat cinta kasih suami, menjaga dan merawat rumah tangga, menjaga dan merawat serta mendidik anak keturunannya. Agar menjadi anak-anak sholeh/sholeha.

Merawat cinta kasih suami itu bentuknya bisa dengan berwajah menyenangkan dan penampilan yang menyenangkan di hadapan suami. Semisal menghiasi wajah dengan senyuman, mengurangi gerutuan, berdandan secukupnya. Nggak usah lebay. Konon katanya laki-laki tak suka perempuan menor. (kata siapa?) Katanya konon. Hehehehe... Peace.. Hal lain misal badan bersih dan berbaju rapi.  Badan yang bersih itu jadi nggak bau. Jangan manja lho kalo mau badannya harum. Maksud saya, manja adalah mandi jarang. Hehehe.. Bolehlah mengenakan deodoran atau wewangian lembut.

Bentuk merawat cinta kasih suami yang lain, menjaga diri dan pandangan. Menjadi istri sholeha yang menjaga nama baik keluarga. Mata tidak jelalatan lihat cowok ganteng, atau jelalatan lihat dress, tas, sepatu yang dipajang di mall. Eh... Tapi saya masih ding jelalatan lihat barang2 bagus itu. Hehehe... Untung rem dompet masih pakem.  Yang kadang blong tuh kalau pergi ke toko bahan kue dan alat baking. Haduh… itu bahan kue melambai-lambai untuk di beli. Dan loyang-loyang beserta segenap dayang-dayangnya yang berupa spuit original, cookie cutter dan sebagainya tuh kan lumayan mahal. Padahal saya masih tukang kue abal-abal. Pelanggannya ya cuma suami dan anak-anak saya. Paling banter tetangga. Itu juga sekedar hantaran. Bukan mereka yang mesen ke saya. Hihihi… tapi itu semua kan dalam rangka merawat cinta kasih suami dan merawat anak. (alasannya adaaa.. ajah..^_^).

Eh, iya. Istri sholehah juga jangan suka menggunjing. Main ke rumah depan, samping atau belakang rumah kalau niatannya bersilaturahmi sih bagus. Bawain tentengan berupa kue buatan sendiri meski sekedar ubi rebus pun bagus. Tapi kalau bumbunya trus menggunjing atau menggosip ya nggak bagus. Tapi saya ya sesekali masih keceplosan juga. Nggerumpiin Princess Syahrini yang cantik jelita. Hihihi… ibu-ibu pada gemes. Hushhh… udah jangan ngerumpi. Ngerumpi, menggunjing dan ngegosip itu bahaya lho. Karena manusia tuh tempatnya lalai. Terkadang karena gemas, trus bablas dibumbuin parutan keju. Eh… parutan fitnah. Padahal nggosip nggunjing, rumpi sendiri bisa jadi tergolong ghibah. Eh.. kalau yang dirumpiin resep baru yang lagi happening-semisal cara pembuatan almon crispy beserta bahan dan tips-tipsnya- ya gak apa. Hehehe…

Lah… saya bingung.. apalagi ya usaha saya buat jadi istri sholehah. Memang belum banyak usahanya. Masih banyak bandelnya. Sering lalainya. Semoga saya bisa selalu bertambah baik dari waktu ke waktu.aamiin. 

Depok, 1 Desember 2014

Tulisan ini diikutkan Giveaway Istri yang Baik yang diselenggarakan oleh mbak Niar dan mbak Vina.