Kamis, 08 Desember 2011

Cerita pada setangkai Bunga Margot

bukan, ini nggak tepat banget judulnya. tapi karena terdengar sangat puitis di telinga imajinasi saya, saya pakai saja sebagai judul. terinspirasi dari status kawan di facebook, beliau menulis tentang kumbang atau entah lebah yang mendekati bunga margot dengan hati-hati.dan salah seorang kawannya yang berkomentar ini itu dengan kalimat berujung pada "sepertinya hidupmu sedang penuh kedamaian."

mendapati kata damai dan kedamaian, tentu kita akan membayangkan sesuatu tempat penuh nyaman dalam fikiran kita, meski kita tengah berada ditempat yang bising. karena sesungguhnya, esensi damai berujung dari fikiran. bila fikiran kita sedang tidak damai, bising dengan berbagai macam pernik yang mengganggu hati/fikiran yang diindahkan, padahal saat itu sedang berada pada suatu tempat yang bisa disebut sebagai tempat yang damai. dan bila pun kita memang memiliki persoalan, fikiran kita pun masih bisa berdamai, antara lain dengan mencari solusi, berdo'a, dan menerima.

saat memiliki problema, fikiran kita cenderung rusuh, ruwet, riweh, dan sebagainya. dan saat telah menemukan solusi, fikiran kita-selaras dengan raga-akan merasa lega-damai.

saat pikiran kita memikirkan problema, dan solusi belum bertemu pun, terkadang doa sangat membantu meresapkan damai-entah bagaimana-dalam sanubari dan fikiran kita. terkadang ketenangan dengan ijin Allah,mampu memeluk kita dalam kehangatan dan kedamaianNya.

dan, penerimaan, saat kita telah berusaha mencari solusi atas problema yang kita hadapi, saat kita telah memanjatkan doa dan berserah padaNya, dengan ijin Allah juga akan mendatangkan kedamaian. saling terkait satu sama lain, dan kata penerimaan disini condong pada keikhlasan............

dan saat ini, saya merasa  belum berdamai dengan isi tulisan ini. ruwet banget sih, saya sendiri nulisnya bingung.entah sudah benar,atau..(saya percaya ini) masih banyak lubang bahkan jalannya berbelok.
entah. saya mau setrika aja ah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar