Kamis, 22 Desember 2011

****

di ujung entah dunia macam mana
gembala ini telah kehilangan kambingnya
karena padang rumput yang telah hilang
berganti belantara beton dan semak plastik terserak

hati sang gembala telah koyak, sakit mendera nasibnya
meski merantau pada ujung entah dunia macam mana
tetap saja tak ada kepeng masuk pada pundinya
dia rindu pada tanah airnya, tapi selalu saja tertunda karena dikejar hulubalang raja
menjadi bukan manusia di tanah ujung entah dunia macam mana.

dan saat hari berganti malam, dia hanya mampu menggelandang diantara kelam
menyelusupi onggok demi onggok kenangan
mengais-ngais harapan
mengorek-ngorek mimpi
hanya sekedar tuk bertahan hidup

pahit sangat dia rasa
anak gembala yang tersesat di ujung entah dunia macam mana
namun dia percaya...suatu hari dia pulang untuk penuhi segala rindunya.

1 komentar: